Keterlibatan anak-anak
muda dalam ruang politik makin lama kian meningkat. Contohnya Partai
Solidaritas Indonesia (PSI) yang percaya diri menyambut pertarungan politik dengan
menargetkan suara dari pemilih generasi milenial. Ya, Tsamara Amany sebagai
Ketua Dewan Perwakilan Pusat (DPP) PSI berhasil membuat para anak muda jatuh
cinta, sekaligus patah hati karena baru saja menikah. Perih.
Jika kita amati, para
generasi milenial ini secara visibel mulai mengisi kepengurusan di berbagai macam partai
politik. Tahun 2018 ini merupakan tahun pemanasan politik. Pemilihan Kepala
Daerah (Pilkada) Parigi Moutong (Parimo) menjadi salah satu acara pembuka pesta
demokrasi 2019 di indonesia.
Peran pemuda memang tidak
bisa dipisahkan dari panggung perpolitikan nasional hingga regional. Dalam
sejarah bangsa ini mencatat bahwa kaum muda terlibat aktif dalam pergerakan politik
nasional, memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia melawan Belanda dan
Jepang.
Keterlibatan anak muda
dalam persaingan Pemilihan Calon Legislatif (Pileg) di Kabupaten Parigi Moutong
semakin meningkat. Mereka tampil di semua Daerah Pemilihan (Dapil) dari
berbagai macam Partai Politik. Mereka itulah anak-anak muda yang berani melawan
stigma “Jangan terjun ke politik, kalau tidak punya uang!”
Memang realitanya, di
alam demokrasi liberal saat ini, tantangan kaum muda cukup berat. Lebih berat
dari rindu Dilan kepada Milea. Pasalnya, besarnya biaya kampanye menjadi salah satu syarat dan penentu
kuat. Namun itu seyogianya tidak menjadi alasan untuk menghentikan perjuangan.
Walaupun anak muda punya uang yang pas-pasan, tapi mereka mempunyai banyak
gagasan.
Sistem demokrasi memang
tidak membatasi usia untuk terjun ke politik, kecuali Balita seusia Tatan. Mayoritas pemilih di Parigi
Moutong adalah pemilih tradisional
yang ada di kampung-kampung. Namun naiknya populasi pemilih pemula bisa dijadikan basis yang kuat. Basis pemilih tersebut bisa digarap oleh para politisi muda usia 20
hingga 35 tahun dan punya potensi untuk menang.
Tahun 2019 nanti merupakan ajang pertarungan anak muda versus kaum politisi tua/senior. Temanya yaitu, ‘Uang Versus Gagasan’. Tidak
mudah untuk mendapat kepercayaan politik rakyat saat ini. Hal-hal nyata yang bisa
menjadi program harus diperjuangkan dan dipopulerkan ke tengah masyarakat.
Masyarakat Kabupaten Parigi
Moutong didominasi oleh kaum Tani dan Nelayan, serta populasi generasi selfie.
Untuk mengambil hati masyarakat di sana, isu yang harus digarap adalah soal bagaimana
kesejahteraan kaum tani dan nelayan. Kemudian untuk kaum selfie alias generasi milenial,
bagaimana isu pengangguran, pendidikan, dan pengadaan konter paket data murah yang
mampu dijadikan program perjuangan menuju parlemen.
Selain penempatan isu
yang tepat, pekerjaan rumah yang harus diperhatikan adalah tindakan
nyata dari kaum muda itu sendiri, berupa ‘Investasi Sosial’ yang baik. Apalagi mayoritas
pemililh masih cenderung melihat sosok figur ketimbang partai politik.
Dalam perkembangannya,
popularitas dan elektabilitas kaum muda memang meningkat. Hal ini dikarenakan
politisi muda milenial masih bersih dan memiliki banyak gagasan segar.
Namun masih jadi bahan pertimbangan penting bahwa saat ini, elektabilitas dan popularitas masih tergantung isi tas.
Penulis: Moh. Rifaldi. SH
No comments:
Post a Comment